Pengharapan Tidak Mengecewakan

3:19 PM Khotbah Kristen 6 Comments

Pembacaan Firman : Roma 5: 2-5

“Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.”

pengharapan tidak mengecewakan
sumber gambar pixabay.com

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia perharapan berarti (1) sesuatu yang (dapat) diharapkan, (2) keinginan supaya menjadi kenyataan, (3) orang yang diharapkan atau dipercaya. Setiap kita pastilah selalu mengharapkan yang terbaik dalam hidup kita, bahagia, diberkati, panjang umur dan banyak harapan lain yang kita inginkan. Namun kenyataannya tidaklah selalu demikian, karena seringkali apa yang terjadi tidak seperti yang kita kehendaki, tidak seperti yang kita harapkan. Bagaimana pengharapan yang tidak mengecewakan itu dapat kita miliki ?

1.    Pengharapan Sebagai Proses
Pada ayat 3-4, disebutkan bahwa pengharapan adalah hasil akhir dari sebuah proses. Urutannya adalah Kesengsaraan – ketekunan – tahan uji – pengharapan. Pengharapan bukanlah sesuatu yang diletakan di depan, bukan terjadi seketika namun melalui sebuah proses. Untuk dapat memiliki perngharapan yang tidak mengecewakan seseorang sebelumnya telah melalui kesengsaraan, kemampuan bertahan dari berbagai pergumulan hidup menimbulkan ketekunan, ketekunan tersebut masih akan diuji sehingga berbuah pengharapan.

Kenapa kenyataannya banyak orang yang nyatanya kecewa akan pengharapannya ? karena dia meletakan pengharapannya di depan proses yang lain. Ketika seseorang meletakan perngharapan terlebih dahulu, pengharapan tersebut dapat mengecewakan, ketika kesengsaraan datang dan belum tahan uji, pengharapan membuahkan kekecewaan. Pengharapan sejati yang tidak mengecewakan adalah pengharapan yang tahan uji bahkan terhadap kesengsaraan. Sehingga apapun yang terjadi, pengharapan kita tidak pernah mengecewakan.

 
2.    Meletakan Pengharapan Kita Kepada Tuhan
Mazmur 147:11 “Tuhan senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setiaNya.” Ketika kita berharap pada manusia, kekayaan, kekuatan, jabatan, dan sebagainya pengharapan kita dapat mengecewakan. Bahkan terkadang orang yang begitu kita percayai sekalipun dapat mengecewakan kita. Satu-satunya pengharapan yang tidak pernah mengecewakan adalah pengharapan kepada Tuhan. Sebab apapun yang terjadi, rancangan Tuhan bagi kita adalah rancangan damai sejahtera.

Berharaplah kepada Tuhan, tekun dan tahan uji maka pengharapan kita tidak akan mengecewakan.

Tuhan Memberkati

6 comments:

Ayat Alkitab (Roma 8:28)

9:08 PM Khotbah Kristen 0 Comments


Roma 8:28 "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."

0 comments:

Jangan Takut

1:21 AM Khotbah Kristen 1 Comments

Pembacaan Firman: Lukas 2:10

“Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa”
 
Natal adalah ketika kita menerima kesukaan besar karena kelahiran Yesus Kristus juruselamat kita. Jadi, natal ditujukan untuk persiapan rohani dan bukan jasmani. Kesiapan hati yang terutama harus kita lakukan dalam menyambut natal.

jangan takut
sumber gambar pixabay.com

Pada waktu kelahiran Yesus Kristus juruselamat dunia, para gembala mendengar suara yang berkata: “Don’t be afraid” – Jangan Takut. Hal itu merupakan awal kebangkitan Allah melawat umatNya setelah kurang lebih 430 tahun kurun waktu antara Perjanjian Lama – Perjanjian Baru Tuhan tidak berfirman. Selama  itulah manusia tidak mendengar Firman Allah, sehingga muncul mitos-mitos lahirlah filsafat-filsafat dan ilmu pengetahuan semakin berkembang.

Dalam menyebut natal ada banyak ketakutan yang dihadapi oleh umat Tuhan. Tetapi kita bersyukur ada Firman Allah yang berkata jangan takut. Dalam Alkitab kata jangan takut ditulis sebanyak 365 kali. 1 tahun = 365 hari – Ini berarti bahwa setiap hari Allah berfirman jangan takut karena ada Dia yang akan menolong kita.

Bangsa Israel saat dalam kondisi yang mengecewakan, mereka dalam ketakutan karena Tuhan mengeraskan hati Firaun, sehingga ia mengejar orang Israel. Tetapi orang Israel berjalan terus dipimpin oleh tangan yang dinaikan (Keluaran 14:8). Allahlah yang memimpin mereka pada siang hari dalam tiang awan dan pada hari dalam tiang api (Keluaran 13:21).

Kalau kita mau lepas dari ketakutan, angkat tangan dihadapan Tuhan, banyaklah menyerah kepada Tuhan dan Ia akan turun tangan menolong kita. Penyerahan diri secara total yang akan membuat kita diangkat oleh Tuhan. Kehadiran Allah yang akan membuat kita lepas dari persoalan. Selama ada hadirat Allah, kita akan terlepas dari ketakutan, membuat kita tenang.

Akuilah Tuhan dalam segala lakumu maka Ia yang memimpin perjalanan kita, mengarahkan jalan kita (Amsal 3:5-6). Berilah hidupmu dipimpin oleh Tuhan, tinggalah terus dalam hadirat Allah. Arti natal yang sesungguhnya ketika kita peduli dengan orang miskin dan berkekurangan, mereka yang membutuhkan uluran tangan kita. Dia berjanji akan memimpin, menolong, memberkati dan mengangkat kita naik dan bukan turun.

Tuhan Memberkati

1 comments:

Menjadi Terang Melalui Perbuatan

6:42 PM Khotbah Kristen 0 Comments

Pembacaan Firman : Matius 5:16

“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” 

Perbuatan dalam kehidupan sehari-hari menunjukan karakter kekristenan seseorang. Ada ungkapan yang mengatakan satu teladan lebih baik daripada seribu nasehat. Seseorang dapat saja begitu fasih berkhotbah, memberikan banyak nasehat yang membangun, namun terlebih dari itu apakah dia sudah memuliakan Tuhan melalui perbuatannya ? perkataan dan perbuatan merupakan suatu perkara yang berbeda sebab hidup seseorang seringkali bertolak belakang dengan apa yang diucapkan.

terang bercahaya
sumber gambar pixabay.com

Terangmu Bercahaya Bagi Banyak Orang

Pada pembacaan alkitab disebutkan bahwa hendaknya melalui perbuatan, kita dapat menjadi terang bagi banyak orang. Ketika kita di sekolah, kantor, berjumpa dengan orang-orang sekitar, sudahkah pribadi Yesus menjadi cermin kehidupan kita ? Ketika orang lain melihat pribadi kita yang baik, sadar maupun tidak kita telah memuliakan Tuhan melalui hidup kita memberkati banyak orang.
Dengan perbuatan kita saja sesungguhnya kita telah menjadi berkat bagi orang lain. Mungkin kita pernah mengalami atau bertemu orang-orang yang ketika dijumpai dan hidup kita merasa begitu diberkati. Seakan ketika bertemu orang tersebut beban masalah kita menjadi ringan, pribadi yang begitu mendamaikan dan disukai banyak orang.

Memuliakan Tuhan Dalam Hidup Kita

Mungkin kita memang tidak setiap saat beribadah kepada Tuhan, namun hanya melalui hidup kita saja sesungguhnya kita sudah memuliakan Tuhan. Bagaimana itu terjadi ? Ketika melalui perbuatan, kita menjadi terang bagi banyak orang. 

Membangun Diri Melalui Perbuatan

Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati. Ketika kita perbuatan kita benar, kita sudah membangun diri kita, membangun iman kita. Iman seperti apapun percuma bila tidak diberengi dengan perbuatan

Motivasi yang Benar

Berbuatan yang benar harus dilandasi motivasi yang benar. Ketika kita berbuat yang baik kepada orang lain bukan berharap kita mendapat kebaikan pula, ketika kita memberi bukan berarti dengan harapan karena kita akan diberi lebih banyak. Ketika perbuatan kita dilandasi motivasi yang salah kita akan kecewa. Kita berbuat baik bukan agar kita dipuji orang, bukan agar orang-orang menghormati anda. Perbuatlah yang benar karena karakter Kristus ada dalam hidup kita, agar nama Tuhan saja yang dimuliakan melalui perbuatan kita, bukan kita yang berbangga diri. Tetaplah hidup dalam kerendahan hati, berbuatlah yang benar sehingga terang Tuhan ada dalam hidup kita, nyata melalui perbuatan kita, nama Tuhan saja yang dipuji dipermuliakan.

Tuhan Memberkati

0 comments:

Ayat Alkitab (Roma 12:12)

11:57 PM Khotbah Kristen 0 Comments


Roma 12:12 "Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa"

0 comments:

Kasihilah Sesamamu Manusia

7:18 PM Khotbah Kristen 3 Comments

Pembacaan Firman: Matius 22:39

“Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”

Saling mengasihi sesama manusia merupakan salah satu dari hukum yang terutama diajarkan Yesus. Jika kita bicara tentang mengasihi sesama tentu saja mudah bila kita mengasihi orang yang baik terhadap kita, orang yang sayang kepada kita dan banyak membantu kita. Namun bagaimana dengan orang yang jahat terhadap kita ? Pada ayat di atas tidak disebutkan bahwa kasihilah orang yang baik saja, namun kasihilah sesama manusia apapun agamanya, apapun sukunya, ras, budaya, baik ataupun tidak kelakuannya.

mengasihi sesama manusia
sumber gambar pixabay.com

Allah Adalah Kasih

Mengapa kita perlu saling mengasihi ? karena Allah adalah kasih adanya, dan sudah sepantasnya kita sebagai Anak Tuhan pula memiliki kasih terhadap sesama. Seperti bagaimana Allah mengasihi kita semua, kita pula mengasihi Allah dan sesama manusia.


Mengasihi sesama berarti kita mengasihi Tuhan.

Mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama adalah bagian yang tak terpisahkan. Seseorang tidak dapat mengatakan dia mengasihi Allah apabila tidak mengasihi sesama. Hubungan kita dengan Tuhan sangat tergantung bagaimana kasih kita terhadap sesama. Ketika kita mengasihi Tuhan, berarti kita juga mengasihi sesama. Ketika kita tidak mengampuni orang lain, Tuhan pula tidak mengampuni kita (link). Dalam pembacaan Matius 22:39, menyatakan bahwa mengasihi sesama sama kedudukannya dengan mengasihi Tuhan, sama pentingnya dan harus berjalan secara bersamaan.


Mengasihi Sesama Positif Bagi Diri Kita

Hidup saling mengasihi adalah baik adanya, bayangkan ketika kehidupan semua orang yang saling mengasihi tentunya adalah tatanan kehidupan ideal yang dikehendaki semua orang. Namun kenyataannya seringkali tidak demikian, walapun kita mengasihi sesama terkadang tetap ada orang yang sikapnya jahat. Apa yang kita lakukan ? Alkitab berkata kasihilah musuhmu, doakan mereka, kasihi mereka. 

“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” (Mat. 5:44)

Perasaan yang muncul terhadap musuh cenderung kebencian, dan tidak ada dampak baik yang muncul karenanya. Kita cenderung membalas, senang terhadap penderitaan orang, dan hati kita timbul kepahitan. Hal-hal tersebut bukannya membangun namun merusak hidup kita bahkan orang lain.

 
Ingatlah bahwa Tuhan mengampuni orang yang mengampuni, mengasihi bahkan musuh kita dan tidak membalas memberikan kelegaan. Saat orang lain membenci kita memilih mengasihi, orang yang tidak nyaman ketika mengasihi musuhnya berarti dia belum mengasihi dengan tulus. Mungkin sebagian kita merasa berat melalui proses ini, ketika kita merasa begitu tersakiti. Latihlah dirimu mengasihi dan mengampuni walaupun awalnya memang terasa sulit. Setelah proses itu terlewati tiada lagi yang membebani hidup kita, tidur terasa nyaman, menarik napas begitu lega, hidup penuh sukacita dan saling mengasihi kita jalani.

Tuhan Memberkati

3 comments:

Perumpamaan Tentang Talenta

9:15 PM Khotbah Kristen 1 Comments

Pembacaan Firman Matius 25: 14-30

Pembacaan Alkitab dalam Matius 25:14-30, menceritakan Perumpamaan Tentang Talenta. Seorang tuan yang pergi keluar kota dan mempercayakan hartanya (talenta) kepada hamba-hambanya. Kita adalah hamba-hambanya yang dipercayakan talenta oleh Tuhan.

perumpamaan tentang talenta
sumber gambar pixabay.com

1.    Talenta Diberikan Menurut Kesanggupan Masing-Masing

(ayat 15) “Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya”. Talenta awal yang diberikan Tuhan kepada kita masing-masing berbeda. Ada yang mendapat banyak, ada yang mendapat sedikit, mungkin kita bertanya mengapa pembagiannya tidak adil ? mengapa kita tidak memperoleh jumlah yang sama ? Adalah karena setiap orang memiliki kesanggupan yang berbeda pula, sehingga talenta yang kita terima masing-masing awalnya tidak sama. Namun ingat, talenta awal yang kita terima bukanlah hal yang terpenting.

2.    Mengembangkan Talenta

Hamba yang baik adalam mereka yang mengembangkan talentanya. Setiap apa yang Tuhan beri kepada kita dipergunakan sebaik-baiknya dan dikembangkan. Entah itu kemampuan, materi, tenaga, jabatan, ilmu, kesehatan, apapun itu pergunakan dengan bijaksana dan kembangkan talenta kita. Tuhan akan sangat senang melihat kita mempergunakan dengan baik kepercayaan yang Tuhan berikan.

3.    Memperoleh kepercayaan yang lebih besar

(ayat 21,23) “Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan Tuanmu.” Jelas bahwa orang yang mengembangkan talenta yang diberikan kepada mereka akan memperoleh kepercayaan dan perkara yang lebih besar.

4.    Orang yang tidak mengembangkan talenta dari padanya akan diambil

Jangan sekali-kali kita menyia-nyiakan talenta yang Tuhan percayakan bagi kita. Sebab setiap kita yang tidak mengembangkan talenta, akan diambil dari padanya.

Inti dari pembacaan ini sebenarnya bukanlah seberapa banyak talenta yang kita. Namun bagaimana kita mengembangkan talenta yang Tuhan percayakan kepada kita. Bagaimana jika seandainya orang yang memiliki 1 talenta mengembangkan talenta yang dimilikinya sedangkan yang memperoleh banyak talenta tidak mengembangkannya ? Tentu saja dari orang yang dipercayakan talenta besar sekalipun akan diambil dan diberikan kepada siapa saja yang mengembangkan talenta miliknya.

(ayat 29) “Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.”

Inilah cara kerja Tuhan. Setiap orang yang dengan setia mengerjakan dan mengembangkan kepercayaan yang Tuhan berikan kepadanya akan memperoleh lebih hingga melimpah, namun yang tidak mengembangkannya dari padanya akan diambil. Maka jangan heran orang-orang yang setia semakin diberkati sedangkan yang tidak dari padanya akan diambil. Tidak perlu meminta talenta yang besar, namun kerjakan seberapa talenta yang Tuhan beri dengan sebaik-baiknya. Ingin kariermu menanjak, kerjakanlah pekerjaanmu sekarang dengan baik. Ingin banyak uang, pergunakan dan kembangkan uang yang saat ini ada ditanganmu. Ingin pelayananmu lebih baik kepada Tuhan, kerjakan pelayananmu yang terbaik hari ini. Tuhan senang orang yang mempergunakan talentanya dengan baik dan dengan senang hati akan melimpahkannya. Tidak perlu fokus pada talenta orang lain yang mungkin lebih besar, kembangkanlah talentamu hingga berlimpah. Barang siapa setia terhadap perkara kecil, kapadanya akan dipercayakan perkara yang lebih besar. 

Tuhan Memberkati


1 comments:

Mengucap Syukur Dalam Segala Perkara

10:53 PM Khotbah Kristen 14 Comments

“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” I Tesalonika 5:18


Bicara mengenai mengucap syukur adalah hal yang gampang-gampang susah. Gampang jika kita mengucap syukur pada saat kita bahagia. Ketika kita mendapat promosi jabatan, membeli barang baru, segala sesuatunya berjalan sesuai harapan tentunya mengucap syukur bukanlah perkara sukar. Menjadi sulit ketika kita mengalami banyak masalah, pergumulan hidup yang begitu berat, kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan kita alami. Ketika hati kita bahagia, ketika hati kita sedih, mengucap syukurlah dalam segala hal.

mengucap syukur dalam segala hal
sumber gambar pixabay.com

Mengapa kita perlu mengucap syukur ?

1.    Karena Mengucap Syukur Adalah Kehendak Allah

Mengucap syukur bukan kehendak teman kita, bukan kehendak pendeta, namun kehendak Allah didalam Kristus Yesus. Tuhan mau kita sebagai Anak Tuhan untuk mengucap syukur dalam segala hal. Ketika kita mengucap syukur, kita melakukan kehendak Allah.

2.    Mengucap Syukur Adalah Kunci Kebahagiaan

Kekayaan tidak dapat memberi kita kebahagiaan, begitu pula dengan jabatan, kepandaian, kekuatan kita. Jika uang menjadi tolak ukur kebahagiaan, Adolf Merckle tidak akan menabrakan dirinya di kereta, jika ketenaran dapat menjamin kebahagiaan, tentunya para selebritis tidak ada yang depresi. Kunci kebahagiaan adalah selama kita mensyukuri hidup ini. Ketika kita mengucap syukur, kita membuka diri untuk bahagia.

3.    Menjadi Pribadi yang Positif

Orang yang mengucap syukur dalam segala hal adalah orang yang senantiasa membangun dirinya ke arah yang lebih baik. Melihat segala sesuatu pada sisi yang benar, setiap kejadian yang ada entah baik atau buruk tidak melemahkan dia, namun selalu berdampak positif.


Mungkin anda berkata, bagaimana mungkin saya dapat mengucap syukur sedangkan hidup saya sudah sulit, saya menanggung masalah yang begitu berat. Jadi bagaimana kita dapat mengucap syukur ?

1.    Ingatlah Selalu ada hal untuk disyukuri

Siapapun anda, seberat apapun hari yang anda lalui ingatlah bahwa selalu ada hal untuk disyukuri. Ketika kita masih diberikan kesehatan mengucap syukurlah, ketika kita masih bisa makan kita mengucap syukur, ketika kita masih memiliki rumah untuk berlindung, teman yang mengasihi kita, bahkan ketika kita masih diberikan nafas kehidupan, mengucap syukurlah. Seberat apapun masalah pergumulan kita selalu ada hal untuk disyukuri.

2.    Segala Sesuatunya Mendatangkan Kebaikan

(Roma 8:28a) “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia”. Ketika kita mengasihi Tuhan, kita melakukan kehendakNya dan dalam hal ini kita mengucap syukur. Ingatlah bahwa Allah selalu merancangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi dia, bagi setiap pribadi yang melakukan kehendak Allah, setiap pribadi yang mengucap syukur. Ketika kita tahu bahwa segala sesuatunya (entah menyenangkan atau tidak) pasti mendatangkan kebaikan, mengapa kita enggan mengucap syukur ?


Akhir kata Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Tuhan bagi kita semua.

Tuhan Yesus Memberkati

14 comments:

Hal Mengampuni

6:35 PM Khotbah Kristen 10 Comments

Pembacaan Firman: Matius 6:12

“dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami”

Mengampuni bagi banyak orang bukanlah suatu perkara yang mudah. Ketika kita disakiti, dikecewakan, difitnah, dan sebagainya, terkadang bagi kita melepaskan pengampunan terasa begitu berat. Namun bagi orang percaya mengampuni adalah keharusan. Berulang kali di tegaskan dalam Alkitab bagaimana kita harus mengampuni.

Ada anggapan ketika kita mengampuni, keuntungan terbesar menjadi milik orang yang kita ampuni, seperti memberikan sesuatu kepada orang tersebut. Pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar, sebab di sisi lain mengampuni sesungguhnya besar dampaknya bagi diri kita sendiri. Apa keuntungan yang kita peroleh dengan kita mengampuni ?

1.    Kesalahan Kita Diampuni

(Matius 6:14) “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga”. Syarat utama kesalahan kita diampuni oleh Tuhan, adalah dengan kita terlebih dahulu mengampuni kesalahan orang. Melepaskan pengampunan bukan hanya berdampak pada pribadi kita sendiri, namun hubungan kita dengan Tuhan. Tuhan mengasihi dan mengampuni orang-orang yang juga bisa mengampuni orang lain.

2.    Ada Perasaan Lega, Sukacita, Damai Sejahtera

Ketika kita melepaskan pengampunan, hidup kita akan terasa begitu bebas, tiada yang membebani. Urusan kita dengan pribadi kita (dan orang lain) sudah beres, tidak ada yang menghalangi sukacita kita. Berbeda dengan orang yang masih berkutat terus memikirkan kesalahan-kesalahan orang.

3.    Hidup Kita Berkenan Bagi Tuhan

Orang yang mengampuni tidak meninggalkan masalah di hidupnya, kesalahannya diampuni Tuhan, hidupnya berkenan bagi Tuhan.

bahagia
sumber gambar pixabay.com

Sangat berbeda antara kehidupan orang yang Mengampuni dan Tidak Mengampuni. Ketika kita tidak bisa mengampuni orang lain, maka:

1.    Kesalahan Kita Tidak Diampuni Tuhan

(Matius 6:15) “Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu”. Tidak mau mengampuni berdampak buruk terhadap hubungan kita dengan Tuhan, kesalahan kita tidak akan diampuni pula, sia-sialah kita berdoa. Karena itu bereskan dulu hal yang mengganjal hati kita sehingga kita membangun hubungan baik dengan Tuhan. (Markus 11:25) “Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang disorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.

2.    Akar Pahit, Tidup Tersiksa, Tidak ada Damai Sejahtera

Orang yang tidak mengampuni menyimpan kepahitan dalam hatinya. Hidupnya tidak tenang, menderita, tida ada sukacita. Bahkan ketika beribadah sekalipun terasa berat. Kehidupan orang yang tidak mengampuni terasa suram dan tiada kebebasan, sebab untuk bahagia selalu ada ganjalan dihati.

3.    Kita Menghakimi Orang

Ketika kita tidak mengampuni, fokus kita tertuju pada keburukan orang dan tidak melihat kekurangan diri, cenderung menghakimi padalah tanpa dia sadari pengampunan Tuhan tertutup baginya. Marilah kita saling mengampuni bukan saling menghakimi.

4.    Membuka diri terhadap banyak dosa

Bermula dari tidak mengampuni, selain kita menutup diri bagi Tuhan kita juga membuka diri terhadap banyak dosa. Tidak dapat mengampuni bisa menjadi dendam, akar pahit, dengki, fitnah, berusaha membalas kejahatan, dll. Tidak ada hal positif bagi diri kita ketika kita tidak mengampuni. Menyimpan dendam dan amarah hanya akan berdampak buruk bagi diri sendiri maupun orang lain, selagi sempat jangan biarkan kehidupan kita dikuasai dosa.

Walaupun mungkin berat, namun belajarlah untuk mengampuni. Jangan menuntut pembalasan namun ampunilah orang. Pembalasan adalah hak Tuhan, dan bukan hak kita. Sekalipun kita dikecewakan jangan kita menyimpan dendam, bahkan sering kali doa kita bahkan minta pembalasan, Tuhan seakan-akan disuruh membalas dendam kita sendiri. Kasihilah orang lain termasuk musuh kita, sebab itu yang dikehendaki Tuhan dihidupmu. Kesalahan orang biarlah menjadi urusan dirinya dengan Tuhan, urusan kita hanyalah mengasihi dan mengampuni.

Tuhan Memberkati

10 comments:

Kain dan Habel, Persembahan yang Berkenan Bagi Tuhan

4:28 AM Khotbah Kristen 0 Comments

Pembacaan Firman: Kejadian 4: 1-16

Kain dan Habel, cerita dua orang kakak beradik yang memberikan persembahan kepada Tuhan. Yang satu persembahannya diterima (Habel) yang lain ditolak (Kain) oleh Tuhan. Perbuatan kedua kakak beradik ini sebenarnya adalah baik yaitu sama-sama memberikan persembahan bagi Tuhan namun akhir dari kisah ini begitu tragis sehingga berujung pada pembunuhan pertama. Mengapa korban persembahan Habel diindahkan Tuhan sedangkan Kain tidak ? setidaknya ada beberapa hal yang membedakan persembahan Habel dan persembahan Kain:

persembahan yang terbaik
sumber gambar pixabay.com

1.    Habel memberikan persembahan yang lebih baik (Ibrani 11:4)

Dalam Ibrani 11 ayat 4 ditulis bahwa Habel memberikan persembahan yang lebih baik dari Kain. Bagaimana mengukur persembahan Habel yang lebih baik, tentunya Tuhan memiliki penilaian tersendiri. Tugas kita adalah memberi yang terbaik bagi Tuhan.

2.    Karena Habel hidupnya berkenan bagi Tuhan

Pada Kejadian 4:4 dikatakan bahwa Tuhan mengindahkan Habel dan persembahannya. Jadi yang diindahkan Tuhan pertama adalah Habelnya kemudian persembahannya. Bukan hanya persembahan kita yang terbaik, namun terlebih dari itu Allah melihat pribadi kita yang berkenan bagi Tuhan. Persembahan yang diindahkan Tuhan adalah persembahan yang seimbang, antara kehidupan kita yang baik dan persembahan kita.

3.    Karena Habel memiliki Iman

Karena iman Habel mempersembahkan korban yang lebih baik (Ibrani 11:4).
Satu hal yang perlu diingat bahwa ketika ada orang yang berkenan bagi Tuhan, diberkati Tuhan, janganlah kita menjadi panas hati. Kain membiarkan dirinya dikuasai oleh amarah dan melakukan perbuatan yang tidak berkenan bagi Tuhan, perbuatan yang dilandaskan emosi itu hanya berakibat penyesalan dimasa datang. Ketika hati kain menjadi panas dan mukanya muram, firman Tuhan sudah mengingatkan sebelumnya bahwa jangan sampai panas hati, ketika kita tidak berbuat baik dosa telah mengintip dan tampak begitu menggoda. Sesungguhnya dosa tidak memiliki kuasa atas kita, dia hanya bisa mengintip, menggoda kita, dsb namun sama sekali tidak memiliki kuasa atas orang percaya, kita harus memegang kendali atasnya. Kain membiarkan dirinya termakan amarahnya dan membiarkan dirinya berdosa dihadapan Tuhan.

Ketika kita melihat kemajuan orang lain, jangan kita panas hati melainkan turut bersuka cita, belajar dari keberhasilannya dan tetaplah rendah hati. Memberi bagi Tuhan, bukan berarti sebatas pada materi saja, namun memberi waktu kita, tenaga, pikiran, dsb. Memberi yang terbaik dan jaga hidup kita berkenan bagi Tuhan, maka Tuhan akan mengindahkan hidup kita dan persembahan kita.

Tuhan memberkati

0 comments:

Mendengarkan Firman Tuhan

4:04 PM Khotbah Kristen 3 Comments

Pembacaan Firman: Ibrani 2: 1-4

“Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus” Ibrani 2:1

Pembacaan Firman diatas menegaskan kita untuk lebih teliti dalam mendengarkan. Lalu apa yang hendaknya kita dengarkan ? dalam konteks ini adalah mendengarkan Firman Tuhan dengan sungguh-sungguh dan teliti. Mengapa Firman Tuhan itu patut kita dengarkan dengan teliti ?
mendengarkan Firman Tuhan
sumber gambar pixabay.com

1.    Karena Tuhan kita adalah Tuhan yang suka berbicara, sehingga sudah sepantasnyalah kita sebagai Anak Tuhan memiliki kebiasaan senang mendengarkan suara Tuhan. Dalam kehidupan sehari hari ketika seseorang sedang bicara dia menginginkan agar teman bicaranya mendengarkan, pernahkah kita bicara dengan orang lain kemudian tidak didengarkan ? bagaimana perasaan kita ? Tuhan akan senang jika anak-anaknya senang mendengarkan Firman Tuhan.

2.    Karena Firman Tuhan memiliki kekuatan yang luar biasa. Dalam Ibrani 4:12 dikatakan Firman Allah hidup dan kuat, menjadikannya penting bagi kita untuk serius terhadapnya. Sebab melalui Firman Tuhan orang percaya dapat dikuatkan.

3.    Karena Iman timbul dari pendengaran (Roma 10:17). Jelas dikatakan bahwa melalui kita mendengarlah iman akan timbul. Apa yang kita dengarkan ? Firman Kristus. Sering-seringlah kita mendengarkan Firman, sebab melalui Firmanlah iman kita dapat dibangun.

Terakhir, mengapa kita harus sungguh-sungguh mendengarkan Firman Tuhan dengan teliti, adalah karena melalui Firman Tuhanlah kita dapat melawan arus dunia (supaya kita jangan hanyut dibawa arus). Kehidupan dalam dunia semakin hari semakin jahat, orang-orang seakan tidak takut lagi dengan dosa. Hidup dengan segala kefanaannya, menyeret begitu banyak Anak Tuhan kedalam arus dunia. Melawan arus dunia tidaklah mudah, godaan-godaan dunia berusaha membuat Anak Tuhan jauh dari Tuhan. 

Bagaimana kita sebagai orang Kristen dapat bertahan ditengah ajakan teman-teman disekitar, ditengah masalah hidup yang begitu berat ? bagaimana mempertahankan hidup kita berkenan bagi Tuhan sementara dunia sudah semakin jahat ? bukan dengan kemampuan kita, bukan dengan kekuatan kita sendiri, namun adalah dengan kita “Mendengarkan Firman Tuhan”. Melalui Firman Tuhan kita dapat melawan arus dunia. Hanya ikan yang mati yang akan terbawa arus, kita adalah ikan yang hidup oleh pendengaran dan pemahaman akan Firman Tuhan. Kita dapat mengalahkan arus dunia dan menjadi terang Tuhan dimanapun kita berada asalkan kita dengan Teliti dan sungguh-sungguh mendengarkan Firman Tuhan.

Tuhan Memberkati

3 comments:

Daud Melawan Goliat, Kemampuan Mengalahkan Raksasa

4:01 PM Khotbah Kristen 0 Comments

Pembacaan Firman: I Samuel 17: 40-58

Kita sebelumnya pasti pernah mendengar kisah ini, kisah kepahlawanan seorang muda bernama Daud, seseorang yang dianggap lemah dapat mengalahkan musuhnya yang jauh lebih besar dan kuat. Kisah ini adalah suatu pembuktian nyata bahwa yang kecil bisa mengalahkan yang besar, yang dianggap lemah bisa mengalahkan yang kuat. Sesungguhnya setiap kita sebagai Anak Tuhan memiliki potensi yang besar, memiliki kemampuan yang bahkan dapat menumbangkan raksasa sekalipun. Bagaimanakah seorang Daud bisa mengalahkan Goliat yang begitu besar ? Apa yang kelebihan Daud dapat mengalahkan Goliat ? Setidaknya terdapat beberapa hal yang dimiliki Daud sehingga dapat mengalahkan Goliat yang besar:

Daud
sumber gambar pixabay.com

1.    Daud memiliki keberanian

Pada peperangan masa lalu sering dikenal istilah duel, pertarungan antara 2 orang yang mewakili pihak yang berperang. Tentunya muncul di benak kita, mengapa Daud yang maju yang mewakili bangsa Israel ? Mengapa tidak ada orang lain yang maju ? Karena dari seluruh pasukan Israel hanya Daud yang memiliki keberanian melawan Goliat. Selama 40 hari Goliat menantang tentara Israel untuk melawannya namun tidak ada seorangpun yang berani, hanya Daud seorang diri yang ketika itu berada disana yang punya keberanian untuk maju melawan Goliat.

2.    Daud memiliki keyakinan yang tidak tergoyahkan.

Sebelum bertarung Daud diremehkan oleh banyak orang. Dia diremehkan saudaranya, diremehkan raja, diremehkan lawannya (Goliat), bahkan dapat dikatakan Daud diremehkan oleh semua orang yang ada disana. Namun Daud memiliki keyakinan yang tak tergoyahkan, Daud tidak serta merta merasa minder dan menjadi lemah namun tetap pada pendiriannya.

3.    Daud punya kemampuan, berlatih dan mempersiapkan diri.

Daud yang maju ke medan pertempuran bukanlah orang yang tidak bisa apa-apa, Daud yang dipakai Tuhan bukanlah orang yang hanya bermalas-malasan kemudian dilawat Tuhan, melainkan Daud mempunyai kemampuan dan mengembangkannya. Daud bekerja keras dan mempersiapkan dirinya dengan baik. Ketika dirinya diragukan Saul, Daud berkata dia biasa menghadapi beruang dan singa.

4.    Daud mengandalkan Tuhan dan Tuhan menyertai Daud

Ini adalah faktor terpenting dan terutama atas kemenangan Daud sebab percuma kita memiliki keberanian, keyakinan yang kokoh dan kemampuan namun kita tidak mengandalkan Tuhan. Daud sadar betul Tuhanlah satu-satunya tempatnya berharap dan memberikan kemenangan. Sehingga berulang kali Daud menegaskan bahwa Dia sepenuhnya mengandalkan Tuhan. Ketahuilah keberhasilan yang kita raih berasal dari pada Tuhan, sebelum berperang, selama berperang bahkan setelah kemenangan pun nama Tuhan saja yang ditinggikan, segalanya dikembalikan untuk hormat kemuliaan Tuhan. 

Jangan bangga dengan kemampuan diri sendiri, sebab terkutuklah orang yang mengandalkan manusia dan kekuatannya sendiri (Yeremia 17:5). Andalkan Tuhan dalam segala perkara, milikilah keberanian yang dari Tuhan, berpegang pada keyakinan dan tak tergoyahkan dan melatih diri, kembangkan kemampuan yang kita miliki maka kita akan memperoleh kemenangan, melakukan perkara-perkara besar bersama dengan Tuhan.

Tuhan Memberkati

Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu" - I Samuel 17:45

0 comments:

Giat Melakukan Pekerjaan Tuhan

4:56 PM Khotbah Kristen 0 Comments

Pembacaan Firman: Mazmur 66:5

“Pergilah dan lihatlah pekerjaan-pekerjaan Allah; Ia dahsyat dalam perbuatanNya terhadap manusia”

Ayat ini merupakan suatu anjuran kepada kita agar supaya kita memperhatikan perbuatan tangan Tuhan kepada kita sebagai ciptaan Tuhan. Pekerjaan-pekerjaan Tuhan merupakan perbuatan Tuhan yang ajaib. Ada orang yang menghormati pekerjaan Tuhan dan ada orang yang tidak menghormati pekerjaan Tuhan. Orang yang menghormati pekerjaan Tuhan yaitu:

1.    Mengakui Perbuatan Tuhan (Mazmur 34:10)

Raja Daud sebagai raja selalu mengandalkan Tuhan bukan mengandalkan kekuatannya sebagar manusia sehingga raja Daud dapat melihat pekerjaan-pekerjaan Tuhan yang ajaib yang dilakukan Tuhan kepadanya. Kita mengakui perbuatan Tuhan yang dahsyat dalam kehidupan kita dan jangan melupakannya.

giat bekerja
sumber gambar pixabay.com

2.    Menceritakan Perbuatan Tuhan (Mazmur 73:28)

Pemazmur mau menceritakan perbuatan Tuhan. Jika kita selalu dekat dengan Tuhan, maka kita senantiasa merasakan pertolongan Tuhan yang tidak pernah terlambat dan selalu tepat pada waktunya. Menjadi tugas kitalah untuk menjadi saksi bagi banyak orang.

3.    Mempersembahkan Korban Kepada Tuhan (Mazmur 107:22)

Tuhan menginginkan kuta mempersembahkan Tubuh kita sebagai persembahan syukur kepada Tuhan. Melalui kehidupan kita yang memuliakan Tuhan.

4.    Melihat, memperhatikan dan melakukan pekerjaan Tuhan

Peka melihat dan memperhatikan pekerjaan Tuhan serta mengerjakan pekerjaan Tuhan dengan giat, pergunakan segala talenta yang Tuhan berika dan pergunakan dengan sebaik-baiknya kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita.

Tuhan Memberkati

0 comments: