Showing posts with label Setia. Show all posts

Carilah Tuhan

Pembacaan Firman: Amos 5:4 

Tuhan memakai Amos untuk menyampaikan pesan Tuhan kepada Bangsa Israel agar mereka dapat hidup. Oleh karena kebejatan moral Bangsa Israel maka Tuhan menyatakan kuasanya untuk menghukum mereka. Akan tetapi walaupun demikian Tuhan begitu mengasihi mereka sehingga Tuhan mengirim Amos untuk menyampaikan pesan Tuhan agar supaya bangsa Israel dapat tetap hidup jika mereka tetap taat kepada Tuhan. begitu juga dengan kita jika kita taat kepada Tuhan maka kita akan hidup dan menyatakan kasih-Nya kepada kita. Marilah kita mencari Tuhan agar kita tetap hidup dan tidak terpengaruh dengan situasi disekitar kita. jika kita hidup dalam Tuhan maka Tuhan juga akan hidup di dalam kita (Amsal 8:35, Yoh 1:4.


2 (dua) kunci untuk mencari Tuhan :
1. Mencari Tuhan dengan segenap hati (Mazmur 119:10)
Mencari Tuhan berarti kita harus berusaha untuk mendapatkan-Nya. Carilah Tuhan dengan hati yang tulus dan sungguh-sungguh, Yeremia 29:13, Matius 15:8-9, 2 Timotius 3:5, Ratapan 3:14. Hampirilah hadirat Tuhan gara kita menerima dan merasakan jamahan Tuhan. carilah Tuhan dengan eribadah dan membangun rumah doa agar Tuhan tidak meninggalkan kita.

2. Selalu ada dalam jalan Tuhan (Ulangan 5:32, Yosua 1:7-9)
Jika kita dalam jalan Tuhan maka Tuhan akan membimbing kita dan menyertai, Mazmur 9:11, lbrani 11:6, Mazmur 34:4-5. Selagi Tuhan memberikan kesempatan maka pergunakanlah waktu itu. Pakailah hidup kita untuk kemuliaan nama Tuhan.

la Tidak Menyembunyikan Wajah-Nya

Pembacaan Firman: Mazmur 22:25

Tentunya kita sangat mengetahui dan pernah merasakan atau mengalami apa itu "Kesulitan", "tertekan", "dalam posisi terpuruk". Kadang kala disaat kita mengalami keadaan seperti diatas disaat kita menceritakan kepada orang lain ataupun disaat orang lain mengetahuinya maka mereka seringkali tidak peduli atau bahkan memperburuk masalah. Perlu kita sadari bahwa bisa saja kita merasa bahwa saat ini kita dalam posisi yang nyaman, keadaan yang baik, menyenangkan, akan tetapi perlu kita ingat bahwa Firman Tuhan mengatakan bahwa "Ingatlah hari-hari gelap yang banyak" yang berarti kita bisa saja tiba-tiba berada dalam posisi yang tidak menyenangkan sehingga kita harus menyadarinya.


Tuhan tidak akan menyembunyikan wjah-Nya kepada orang-orang yang mempunyai Firman Tuhan dan Roh Kudus dalam hidupnya dan Tuhan selalu melindungi kemanapun kita pergi dan berada. Cara paling mudah untuk mencari Tuhan adalah melipat lutut kita, mengangkat tangan dan berdoa kepada Tuhan maka Tuhan akan hadir dalam hidup kita, jika Tuhan telah hadir maka la akan mengangkat segala beban dan masalah hidup kita. Tuhan tidak pernah bersembunyi terhadap kehidupan kita, Yesaya 49:14-17 Tuhan berkata " Aku tidak akan melupakan engkau", Ulangan 20:1-4 " Allah tidak pernah menyembunyikan wjah-Nya kepada kita". tetapi perlu di ingat Mikha 3:4 "Kejahatanlah penyebab Tuhan bersembunyi" (Ulangan 31:17-18, Yesaya 54:8). Untuk itu berusahalah agar Tuhan tidak menyembunyikan wajah-Nya kepada kita, amin.

2 Macam Dasar

Pembacaan Firman: Lukas 6:46-49


"Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?
Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya — Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan —,
ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.
Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."

Banyak hal yang Tuhan telah ajarkan dalam pasal 6 ini dan yang terakhir tentang dasar dari iman kita kepada Tuhan Yesus. Ada 2 kelompok orang yang sama-sama datang dan mendengar Firman Tuhan tetapi yang membedakan adalah yang satu datang mendengar dan melakukan Firman Tuhan dan yang kedua datang mendengar tetapi tidak melakukan Firman Tuhan. Inilah yang meniadi perbedaannya. Ayat 48, merupakan satu pondasi yang kuat, sama seperti pondasi kerohanian kita yang harus memiliki dasar yang benar dan kokoh. Dasar imam kerohanian kita adalah Tuhan Yesus Kristus. Dengan dasar yang kuat, kokoh maka bangunan kehidupan rohani kita dapat berdiri dengan kokoh. Jika bangunan rohani kita memiliki dasar yang kokoh maka sekalipun datang badai, banjir permasalahan maka kita akan tetap kuat berdiri dan tampil meniadi umat yang lebih dari pemenang. Orang yang mendengar tetapi tidak melakukanya maka ia tidak dapat mampu menghadapi persoalan hidup, ayat 49. karena tidak mempunyai dasar yang kuat maka walaupun persoalan hanya kecil saja maka ia akan menjadi lemah. Matius 7:24-27 perikopnya sama yaitu 2 macam dasar.


Yang dengar dan melakukan Firman Tuhan adalah orang yang bijaksana dan orang yang tidak melakukan firman maka ia adalah orang yang bodoh. Matius 25:113 tetang gadis gadis yang bikaksana dan yang bodoh. Tuhan Yesus mengumpamakan tetang gadis gadis yang bijaksana dan bodoh. Yang 5 memegang pelita tapi tidak mempunyai minyak, sedangkan yang 5 sisanya memiliki pelita dan minyak. Waktu sang mempelai datang maka 5 gadis yang ada persediaan minyak yang menyongsong dan masuk kedalam bersamasama mempelai. Dan 5 gadis yang tidak memiliki minyak tidak dapat masuk lagi. Kita harus berjaga-jaga sehingga kita dikategorikan yang bijaksana dan akan masuk kedalam bersamasama dengan Tuhan Yesus kristus. Yang bodoh pasti tidak akan sukses dan yang bijaksana pasti akan sukses. Orang yang melakukan kehendak Bapa akan masuk dalam keraiaan sorga. Kehendak Bapa yaitu semua Firman Tuhan. Masuk kedalam kelompok yang bijaksana adalah orang yang melakukan kehendak Bapa yaitu melakukan Firman Tuhan. Amin

Tetap Berdoa dan Mengucap Syukur Kepada Tuhan

Pembacaan Firman: Yunus 2:4

Dan aku berkata: telah terusir aku dari hadapan mata-Mu. Mungkinkah aku memandang lagi bait-Mu yang kudus?

Kita sudah mengetahui apa yang terjadi dengan Nabi Yunus. Yunus mencoba melarikan diri dari panggilan Allah yang terjadi dalam dirinya. Ketika Yunus dipanggil oleh Allah ia mencoba melarikan diri dengan pergi ke Tarsis. Ketika Yunus masuk dalam perut ikan ia dalam keadaan utuh sehingga ia menyadari kesalahannya dan Yunus berdoa kepada Allah selama ia berada dalam perut ikan (ayat 1 dan 2).

Suatu pelajaran bagi kita melalui pembacaan Firman Tuhan ini adalah walaupun kita sedang berada dalam lembah kekelaman ada suatu tindakan yang sangat tepat yaitu berdoa kepada Tuhan. dalam Mazmur 23 pemazmur mengatakan ia berjalan dalam lembah kekelaman. Pemazmur menyadari bahwa ia sementara "berjalan" dalam lembah kekelaman dan bukan terus "tinggal" dalam lembah kekelaman, suatu saat ia meyakini akan keluar dalam lembah kekelaman tersebut. Pemazmur disaat berada dalam lembah kekelaman satu hal yang ia lakukan adalah mengarahkan dirinya kepada Tuhan.



Yunus 2:7 dikatakan Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus. Dalam segala hal kita harus mengucap syukur kepada Tuhan. kita harus menjadikan ucapan syukur sebagai gaya hidup kita sebagai anak Tuhan. Yunus 2:9 Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari TUHAN. Ketika Yunus mengucap syukur kepada Tuhan maka ikan itu memuntahkan Yunus keluar, ayat 10 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada ikan itu, dan ikan itu pun memuntahkan Yunus ke darat.

Mari kita menjadikan ucapan syukur sebagai gaya hidup kita sebagai anak-anak Tuhan dan senantiasa tetap berdoa kepada Tuhan disaat kita berjalan dalam lembah kekelaman. Satu janji Tuhan bahwa ketika kita berharap kepada-Nya maka Tuhan akan memberikan jalan keluar kepada kita. Amin.

Datang Pada Tuhan Yesus

Pembacaan Firman: Mazmur 22:25 

Sebab Ia tidak memandang hina ataupun merasa jijik kesengsaraan orang yang tertindas, dan Ia tidak menyembunyikan wajah-Nya kepada orang itu, dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong kepada-Nya.

Ada 3 [tiga] hal yang menarik untuk disimak melalui pembacaan Alkitab kita saat ini yaitu : Hati Tuhan, la tidak menyembunyikan wajah-Nya, la mendengar.

Yang akan kita bahas saat ini adalah "Hati Tuhan" Tentunya kita sangat mengetahui dan pernah merasakan atau mengalami apa itu "Kesulitan", ”tertekan", "dalam posisi terpuruk". Kadang kala disaat kita mengalami keadaan seperti diatas disaat kita menceritakan kepada orang lain ataupun disaat orang lain mengetahuinya maka mereka beranggapan bahwa kita hanya main-main, berbohong dsb. Perlu kita sadari bahwa bisa saja kita merasa bahwa saat ini kita dalam posisi yang nyaman, keadaan yang baik, menyenangkan, akan tetapi perlu kita ingat bahwa Firman Tuhan mengatakan bahwa “lngatlah hari-hari gelap yang banyak" yang berarti kita bias saja tiba-tiba berada dalam posisi yang tidak menyenangkan sehingga kita harus menyadarinya.


Disaat kita berada dalam posisi yang tidak menyenangkan maka perlu diingat dalam Firman Tuhan Mazmur 34:19 mengatakan "TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan la menyelamatkan orang-orang yang remukjiwanya”. Tuhan mengizinkan kita mengalami masalah dengan satu tujuan yang mulia yaitu untuk melatih kita menjadi kuat dalam menghadapi persoalan hidup dan menjadi kuat dalam mengiring Tuhan. disaat kita mengalami tekanan hidup, masalah, tertekan dalam keadaan terpuruk maka disitulah Tuhan memberikan perhatian kepada kita sehingga la menyiapkan segala sesuatu yang kita butuhkan menghadapi persoalan hidup tersebut. Tuhan tidak akan pernah memandang hina jika hati kita remuk dibawah kaki-Nya. Satu pelajaran yang harus kita ingat bahwa jika kita merasa kosong dalam jiwa kita maka maka perbanyaklah duduk diam dibawah kaki Tuhan dengan menyembah-Nya dan berdoa kepada Tuhan dan merasakan hadirat-Nya hadir dalam hidup kita. siapkan lah waktu khusus untuk dapat berdoa, menyembah dan merasakan hadirat-Nya hadir memenuhi kehidupan kita sehingga kita dapat merasakan perhatian Tuhan atas kehidupan kita dan kita boleh merasakan kekuatan-Nya datang menolong kita atas persoalan yang sementara dihadapi. Amin

Menjadi Sahabat Tuhan

Pembacaan Firman: Yakobus 2:21-23

Banyak hal yang dapat kita nikmati jika kita menjadi sahabat dari orang yang berpengaruh. Jika kita ingin menjadi sahabat Tuhan maka kita harus belajar dari seorang tokoh yaitu Abraham yang fokus hidupnya hanya kepada Tuhan (ayat 21). Apa yang dipikirkan, dilakukan dan dilihat oleh Abraham tertuju kepada Tuhan. Tidak mudah menjadi sahabat Tuhan dan tidak semua orang dapat menjadi sahabat Tuhan. Hanya orang yang melakukan kehendak Tuhan yang dapat menjadi sahabat Tuhan. Abraham adalah orang yang beriman dan Abraham melakukan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Abraham dengan rela melakukan firman yaitu menyerahkan anaknya, sebuah perbuatan harus dibarengi dengan ketaatan. Tidak Kebetulan Abraham menjadi sahabat Tuhan. Mengapa Abraham dipilih menjadi sahabat Tuhan, Roma 4:17-21 merupakan konsep hidup Abraham yaitu percaya dari yang tidak ada menjadi ada. Tuhan telah memilih kita untuk menyatakan rahasia kebenaranNya.



Kita harus mencontohi Abraham bagaimana ketaatannya. Abraham tidak bimbang, karena bimbang merupakan cara iblis untuk menjatuhkan hidup kita. Kita harus mengimani bahwa segala sesuatu dapat terjadi dalam hidup kita walaupun kelihatannya tidak mungkin. Banyaklah memperkatakan bahasa iman dan diberengi dengan kesetiaan dan ketaatan sehingga semua yang kita kerjakan selaras dengan kemauan Firman Tuhan. Abraham tidak bimbang dengan janji Allah. Belajarlah mulai dari hal-hal yang kecil dengan bermodalkan jangan bimbang. Tetaplah percaya bahwa Yesus adalah Tuhan yang selalu sanggup menolong kita. Contoh orang yang bersahabat dengan Tuhan adalah dalam Daniel 1:1-9, bagaimana 4 orang muda yang dibawa ke istana raja untuk memperoleh fasilitas dari kerajaan. Tetapi Daniel menolak untuk makan dan minum yang sama seperti raja dan ia tidak mau menajiskan diri karena makanan dan minuman raja sudah dipersembahkan kepada berhala. Daniel memilih takut kepada Tuhandari pada memilih kompromi dengan perintah raja. Hasilnya dari komitmen Daniel itu:

1. Setelah 10 hari perawakan mereka lebih baik (ayat 15)
2. Kecakapan mereka lebih dari yang lain (ayat 18-19)
3. 10x lipat menjadi pintar (ayat 20)

Maka bersahabatlah dengan Tuhan sehingga kita bisa menerima perjanjian Allah berlaku dalam kehidupan kita.

Dibuang Untuk membawa Kesejahteraan

Pembacaan Firman: Yeremia 29:7

"Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu."

Kata "dibuang" tentunya seperti berkonotasi tidak baik dan tidak disukai oleh siapapun. Sesuatu yang "dibuang" tentunya suatu hal yang dianggap tidak berguna dan sudah tidak dibutuhkan lagi. Umat Israel berada dalam pembuangan, namun Firman Tuhan berkata tetap usahakan kesejahteraan dimanapun kamu berada sekalipun dalam "pembuangan", dan menjalani proses ini tentulah tidak mudah. Ada satu contoh sesuatu barang yang dibuang yaitu biji rambutan. Setelah habus dimakan dan dibuang ternyata sebuah biji rambutan dapat bertumbuh dan pada suatu kelak akan menjadi sangat berguna ketika telah menjadi pohon yang besar dan berbuah. Ini salah satu contoh "dibuang membawa kesejahteraan". Dimanapun kita jika kita membawa kesejahteraan di tempat itu maka tempat itu akan menjadi sejahtera dan tentunya akan menjadi kesejahteraan buat kita juga. Mungkin kita merasa "dibuang" di tempat kita berada saat ini, seperti tempat kerja kita, maka kita harus berusaha membawa kesejahteraan ditempat itu, Dimanapun kita berada jika kita membawa kesejahteraan di tempat itu maka Tuhan akan memberkati kita pula. Bagaimana kita membawa kesejahteraan itu, yaitu:

1. Jangan malas dan tetap berusaha. Dimanapun kita telah ditempatkan maka bawalah dan berbuatlah sejahtera di tempat itu dengan tetap berusaha jengan menyerah pada keadaan.
2. Berdoa. Doa akan menjadi kekuatan kita untuk tetap kuat melayani Tuhan. Melalui doa maka iman kita dapat dikuatkan.
3. Pegang Teguh Janji Tuhan. Seperti sebuat biji rambutan yang perlu waktu dan proses untuk bertumbuh, bersabarlah. Janji Tuhan adalah pasti dan akan ditepati. Tuhan akan memberikan apa yang telah dinajikannya kepada kita.
4. Tetap Dalam Rancangan Tuhan. Contoh Yusuf tetap dalam rancangan Tuhan atas dirinya walaupun ia telah dijual dan dipenjarakan. Yusuf tetap setia berjalan dalam rancangan Tuhan sehingga ia dipermuliakan sesuan waktu Tuhan. Yusuf membawa kesejahteraan dimana dia berada sehingga ia diberkati Tuhan.



Jika kita merasa seakan "dibuang" percayalah dan tetaplah dalam rancangan rencana Tuhan. Jika sudah tiba waktunya kita akan dipermuliakan dan tempat dimana kita berada pasti akan diberkati selama kita membawa sejahtera ditempat itu sesuai dengan kehendak Tuhan.

Janganlah Hendaknya Kerajinanmu Kendor, Jagalah Perbuatanmu

Pembacaan Firman Amsal 4:27

"Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan."


Saat dilanda persoalan atau pergumulan yang hebat banyak dari kita yang cenderung mengalami kemerosotan rohani. Kita tidak mampu lagi menjaga kualitas hidup rohani kita. Semakin besar masalah menerpa bukannya makin mendekat kepada Tuhan, tapi kita semakin menjauh. Bahkan kita menunjukkan sikap yang memberontak kepada Tuhan dengan mengomel, mengumpat, kecewa, jengkel, marah dan menyalahkan Tuhan. Hal ini pun berimbas pada keseharian kita: malas berdoa, malas baca Alkitab, malas beribadah. Kemudian kita mencoba menyelesaikan permasalahan dengan kekuatan sendiri, mencari pertolongan kepada manusia, dan akhirnya kembali kepada kehidupan lama. Kita tidak lagi hidup menurut pimpinan Roh Kudus, melainkan menuruti keinginan daging. Alkitab menegaskan, "barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya." (Galatia 5:24).



Kalau kita kembali kepada kehidupan lama, siapa diuntungkan ? iblis! Ia (iblis) akan lebih mudah menyerang kehidupan kita sehingga kita makin terpuruk dan jatuh. Karena itu dalam menantikan janji Tuhan kerohanian kita jangan sampai loyo dan semangat melayani Tuhan jangan mengendor. Dalam Roma 12:11 dikatakan, "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan." Sesulit apapun situasinya mari tetap mengutamakan Tuhan dan melayani Dia dengan sepenuh hati. Janganlah seperti Esau yang rela menjual hak kesulungannya demi sepiring makanan (baca Ibrani 12:16-17). Akhirnya penyesalan pun tiada guna. Jangan pula seperti para pengikut Daud saat Ziklag terbakar, yang hendak melempari Daud dengan batu. Namun Daud dalam keadaan terjepit dan pergumulan yang berat dapat menjaga sikap dan perilakunya dengan menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan (baca 1 Samuel 30:6).

Daud melakukan tindakan yang benar: datang kepada Tuhan dan menyerahkan segala permasalahannya kepadaNya. Ia tidak bertindak mengandalkan kekuatannya sendiri.
Masa-masa penantian adalah masa yang sangat menentukan karena itu jagalah perilaku dan tetap hidup bedar di hadapan Tuhan supaya janjiNya dinyatakan bagi kita tepat pada waktunya.

Waspadalah Supaya Jangan Ada Orang Yang Menyesatkan Kamu

Pembacaan Firman Matius 24:4


"Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!"


Dalam pembacaan diatas satu hal yang dapat diambil adalah jangan pernah mengizinkan siapapun untuk:
  1. Menipu kita
  2. Menyesatkan kita
  3. Membelokan kearah yang lain, melainkan seharusnya kita haruslah tetap fokus pada tujuan yang benar.



Pada Matius 24:4 Tuhan Yesus bertindak sebagai pembicara tunggal dalam seminar tentang eskatologi (akhir zaman) apa yang sudah, sedang dan akan terjadi, khususnya dihari-hari terakhir dari zaman akhir. Pada pembacaan kali ini intinya adalah:

Terjemahan Lama menulis: "ingatlah jangan barang SEORANG menyesatkan kamu"
Terjemahan Baru: "waspadalah supaya jangan ada ORANG yang menyesatkan kamu"
Bahasa Inggris: "don't let ANYONE mislead you"

Bahwa dalam konteks ini yang dapat menyesatkan kita tidak ditulis iblis atau setan melainkan kata Yesus adalah "Orang". Kira-kira orang yang seperti apa yang dimaksud ? dalam ayat 5 dan 11, orang-orang akan menyesatkan bahkan dalam nama Yesus ataupun nabi-nabi paslu akan muncul. Namun salah satu poin yang dapat kita perhatikan terdapat pada ayat 12 "Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin."

Pada terjemahan lama menggunakan istilah "Kasihnya sudah TAWAR" atau ada pula yang menggunakan istilah "kasihnya sudah LUNTUR", dalam terjemahan bahasa inggris "Live of many grow COLD (dingin)".

Yesus mengatakan bahwa kita adalah garam dunia, pada Matius 5:13b disebutkan jika garam itu menjadi tawar, tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Sangat berbahaya sekali dampaknya ketika kasih orang menjadi tawar, dang orang-orang tersebut mungkin ada di sekitar kita atau bahkan kita sendiri). Indikasi kasih yang menjadi tawar diantaranya adalah ujaran kebencian, fitnah, kata-kata teror-isme, radikal-isme, cara-cara dunia yang dibawa ke gereja, dan lain sebagainya.

Apa sikap dan kewaspadaan kita ?
Tentunya sebagai orang percaya jangan saling marah, membeci atau emosi. Salah satu sikap yang dapat kita renungkan adalah sikap pemungut cukai dalam Lukas 18:9-14. Pemungut cukai mengambil posisi jauh-jauh, ia menjaga jarak dari sikap orang farisi yang arogan dan menabur ujaran kebencian dan fitnah. Ia mendengar orang farisi mengatai saat berdoa dirumah Tuhan. Namun pemungut cukai ini tidak marah. Justru pemungut cukai ini memukul dirinya sendiri. Ia mengintrospeksi diri tidak menyalahkan siapapun. Memungut cukai berlutut kepada Tuhan untuk meminta pengampunan dari Tuhan dan dia dibenarkan olah Tuhan. Rendahkan hati dihadapan Tuhan karena Tuhan senang dengan orang yang rendah hati. Ketika kasih kebanyakan orang menjadi dingin, pemungut cukai memilih untuk menjaga jarak dan fokus kepada Tuhan.

Pengharapan Tidak Mengecewakan

Pembacaan Firman : Roma 5: 2-5

“Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.”

pengharapan tidak mengecewakan
sumber gambar pixabay.com

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia perharapan berarti (1) sesuatu yang (dapat) diharapkan, (2) keinginan supaya menjadi kenyataan, (3) orang yang diharapkan atau dipercaya. Setiap kita pastilah selalu mengharapkan yang terbaik dalam hidup kita, bahagia, diberkati, panjang umur dan banyak harapan lain yang kita inginkan. Namun kenyataannya tidaklah selalu demikian, karena seringkali apa yang terjadi tidak seperti yang kita kehendaki, tidak seperti yang kita harapkan. Bagaimana pengharapan yang tidak mengecewakan itu dapat kita miliki ?

1.    Pengharapan Sebagai Proses
Pada ayat 3-4, disebutkan bahwa pengharapan adalah hasil akhir dari sebuah proses. Urutannya adalah Kesengsaraan – ketekunan – tahan uji – pengharapan. Pengharapan bukanlah sesuatu yang diletakan di depan, bukan terjadi seketika namun melalui sebuah proses. Untuk dapat memiliki perngharapan yang tidak mengecewakan seseorang sebelumnya telah melalui kesengsaraan, kemampuan bertahan dari berbagai pergumulan hidup menimbulkan ketekunan, ketekunan tersebut masih akan diuji sehingga berbuah pengharapan.

Kenapa kenyataannya banyak orang yang nyatanya kecewa akan pengharapannya ? karena dia meletakan pengharapannya di depan proses yang lain. Ketika seseorang meletakan perngharapan terlebih dahulu, pengharapan tersebut dapat mengecewakan, ketika kesengsaraan datang dan belum tahan uji, pengharapan membuahkan kekecewaan. Pengharapan sejati yang tidak mengecewakan adalah pengharapan yang tahan uji bahkan terhadap kesengsaraan. Sehingga apapun yang terjadi, pengharapan kita tidak pernah mengecewakan.

 
2.    Meletakan Pengharapan Kita Kepada Tuhan
Mazmur 147:11 “Tuhan senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setiaNya.” Ketika kita berharap pada manusia, kekayaan, kekuatan, jabatan, dan sebagainya pengharapan kita dapat mengecewakan. Bahkan terkadang orang yang begitu kita percayai sekalipun dapat mengecewakan kita. Satu-satunya pengharapan yang tidak pernah mengecewakan adalah pengharapan kepada Tuhan. Sebab apapun yang terjadi, rancangan Tuhan bagi kita adalah rancangan damai sejahtera.

Berharaplah kepada Tuhan, tekun dan tahan uji maka pengharapan kita tidak akan mengecewakan.

Tuhan Memberkati

Perumpamaan Tentang Talenta

Pembacaan Firman Matius 25: 14-30

Pembacaan Alkitab dalam Matius 25:14-30, menceritakan Perumpamaan Tentang Talenta. Seorang tuan yang pergi keluar kota dan mempercayakan hartanya (talenta) kepada hamba-hambanya. Kita adalah hamba-hambanya yang dipercayakan talenta oleh Tuhan.

perumpamaan tentang talenta
sumber gambar pixabay.com

1.    Talenta Diberikan Menurut Kesanggupan Masing-Masing

(ayat 15) “Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya”. Talenta awal yang diberikan Tuhan kepada kita masing-masing berbeda. Ada yang mendapat banyak, ada yang mendapat sedikit, mungkin kita bertanya mengapa pembagiannya tidak adil ? mengapa kita tidak memperoleh jumlah yang sama ? Adalah karena setiap orang memiliki kesanggupan yang berbeda pula, sehingga talenta yang kita terima masing-masing awalnya tidak sama. Namun ingat, talenta awal yang kita terima bukanlah hal yang terpenting.

2.    Mengembangkan Talenta

Hamba yang baik adalam mereka yang mengembangkan talentanya. Setiap apa yang Tuhan beri kepada kita dipergunakan sebaik-baiknya dan dikembangkan. Entah itu kemampuan, materi, tenaga, jabatan, ilmu, kesehatan, apapun itu pergunakan dengan bijaksana dan kembangkan talenta kita. Tuhan akan sangat senang melihat kita mempergunakan dengan baik kepercayaan yang Tuhan berikan.

3.    Memperoleh kepercayaan yang lebih besar

(ayat 21,23) “Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan Tuanmu.” Jelas bahwa orang yang mengembangkan talenta yang diberikan kepada mereka akan memperoleh kepercayaan dan perkara yang lebih besar.

4.    Orang yang tidak mengembangkan talenta dari padanya akan diambil

Jangan sekali-kali kita menyia-nyiakan talenta yang Tuhan percayakan bagi kita. Sebab setiap kita yang tidak mengembangkan talenta, akan diambil dari padanya.

Inti dari pembacaan ini sebenarnya bukanlah seberapa banyak talenta yang kita. Namun bagaimana kita mengembangkan talenta yang Tuhan percayakan kepada kita. Bagaimana jika seandainya orang yang memiliki 1 talenta mengembangkan talenta yang dimilikinya sedangkan yang memperoleh banyak talenta tidak mengembangkannya ? Tentu saja dari orang yang dipercayakan talenta besar sekalipun akan diambil dan diberikan kepada siapa saja yang mengembangkan talenta miliknya.

(ayat 29) “Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.”

Inilah cara kerja Tuhan. Setiap orang yang dengan setia mengerjakan dan mengembangkan kepercayaan yang Tuhan berikan kepadanya akan memperoleh lebih hingga melimpah, namun yang tidak mengembangkannya dari padanya akan diambil. Maka jangan heran orang-orang yang setia semakin diberkati sedangkan yang tidak dari padanya akan diambil. Tidak perlu meminta talenta yang besar, namun kerjakan seberapa talenta yang Tuhan beri dengan sebaik-baiknya. Ingin kariermu menanjak, kerjakanlah pekerjaanmu sekarang dengan baik. Ingin banyak uang, pergunakan dan kembangkan uang yang saat ini ada ditanganmu. Ingin pelayananmu lebih baik kepada Tuhan, kerjakan pelayananmu yang terbaik hari ini. Tuhan senang orang yang mempergunakan talentanya dengan baik dan dengan senang hati akan melimpahkannya. Tidak perlu fokus pada talenta orang lain yang mungkin lebih besar, kembangkanlah talentamu hingga berlimpah. Barang siapa setia terhadap perkara kecil, kapadanya akan dipercayakan perkara yang lebih besar. 

Tuhan Memberkati


Hidup Adalah Perjuangan

Pembacaan Firman: Ibrani 10:32-38

Hidup adalah perjungan, jika kita boleh ada sebagaimana kita saat ini tentunya kita telah banyak melalui persoalan, tantangan yang begitu berat pada masa yang lalu. Pada saat kita telah melewati tantangan-tantangan hidup ini, kita sadari ada pengorbanan yang besar sehingga kita melewatinya. Janji Tuhan bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan kita. Bukti nyata bahwa Tuhan tidak pernah sekalipun meninggalkan kita adalah kita boleh ada sampai saat ini karena anugerahNya. Dalam mempertahankan iman kita untuk tetap di dalam Tuhan tidaklah mudah jika kita mengandalkan kekuatan kita sendiri tanpa campur tangan Tuhan, karena kita sebagai manusia begitu banyak keterbatasan. Tuhan mengetahui sampai dimana batas kemampuan kita sehingga Ia mengirimkan penolong bagi kita yaitu Roh Kudus yang akan menguatkan kita. Dalam Efesus 6:12 ditulis bahwa Paulus mengatakan perjuangan kita adalah melawan kuasa kegelapan dan tipu daya iblis. Iblis datang bagaikan singa yang meraung-raung dan juga menyamar sebagai malaikat terang sehingga tanpa kita menyadari kita dapat saja jauh dari Tuhan walaupun menurut pandangan kita baik.

sumber gambar pixabay.com

Banyak sekali tantangan yang dihadapi anak-anak Tuhan saat ini sehingga perjuangan yang sangat berat untuk dapat mempertahankan iman percaya kita kepada Tuhan Yesus. Ada satu contoh dalam alkitab dimana seorang hamba Tuhan dapat mempertahankan imannya kepada Tuhan walaupun tantangan yang dihadapinya tidaklah mudah yaitu Ayub. Kita dapat mencontohi sikap keteladanan dari Ayub. Ayub mampu bertahan dalam situasi yang sangat sulit sekalipun. Ayub mampu berpegang teguh pada janji Tuhan bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan anak-anakNya. Dengan iman yang teguh dari Ayub suatu kesaksian dapat kita lihat bahwa kehidupan Ayub setelah dipulihkan Tuhan dipermuliakan. Ayub menjadi satu contoh bagaimana kita dituntut untuk tetap bertahan di tengah persoalan sesulit apapun karena ada tangan Tuhan yang sedang menopang kehidupan kita sehingga kita dapat mampu bertahan dan keluar dari masa sulit tersebut sehingga upah yang Tuhan sediakan dapat kita raih yaitu mahkota kehidupan.

Mazmur 37 dikatakan bahwa dengan kita percaya kepada Tuhan, diam dan berlakulah setia kepada Tuhan dan bergembiralah sehingga apa yang kita inginkan akan diberikan Tuhan kepada kita. Tuhan telah memberikan keselamatan kepada kita untuk itu janganlah kita mengundurkan diri dari Tuhan karena Tuhan tidak pernah menginginkan kita untuk mundur dariNya. Tuhan menginginkan kita meraih upah yang telah disediakanNya dengan satu syarat bahwa kita tetap di dalam pengharapan di dalam Tuhan. Ada tiga hal (sesuai pembacaan Firman) yang harus dilakukan untuk menerima upah yang kekal adalah:
1.    Hiduplah dengan iman
2.    Jangan kita melepaskan keyakinan kita
3.    Jangan kita mengundurkan diri.

Tuhan Memberkati

Meresponi Panggilan Dan Pilihan Allah

Pembacaan Firman: Yohanes 15:16

“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetapi. Supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam namaKu, diberikanNya kepadamu.”
berdoa
sumber gambar pixabay.com
Kesimpulan dari panggilan dan pilihan Allah:

1.    Keputusan Allah tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun.
Kita harus menghargai bahwa Allah memilih kita untuk sebuah rencana yang indah dalam kehidupan kita. Tuhan memilih kita agar bergerak bersama-sama dengan Tuhan. Kita telah dilengkapi, dipagari dan dibentengi oleh Tuhan karena kita telah dipilih oleh Tuhan. Ada banyak cara Tuhan menghibur kita pada saat kita diperlakukan dengan tidak adil. Jadilah kemaat yang selalu kuat didalam menghadapi tantangan.

2.    Bertujuan agar kita bergerak dalam pelayanan
Setiap orang dipanggil dan dipilih oleh Tuhan dibenarkan untuk melayani Tuhan dalam bentuk apapun yang Tuhan percayakan kepada kita. Dalam Matius 28:18-20 merupakan perintah Tuhan Yesus sebelum Dia terangkat ke surga. Untuk mengimplementasikan ayat ini bukan berarti kita harus berkhotbah tetapi ada banyak cara yang dapat kita lakukan untuk melayani Tuhan diantaranya bersaksi tentang kebaikan Tuhan sehingga dapat membawa banyak orang untuk datang kepada Tuhan.

3.    Tidak semua orang yang dipanggil selanjutnya dipilih oleh Tuhan.
Matius 22:14 “banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih. Hakim-hakim 7:3-6 menceritakan bahwa Gideon pada saat berperang dia memiliki sebanyak 32.000 orang, akan tetapi Tuhan memerintahkan untuk memilih pasukan yang akan berperang sehingga dipilih melalui serangkaian cara. Dari 32.000 orang, 22.000 diantaranya tidak lulus sehingga tersisa 10.000 orang, kemudian mereka berlutut untuk minum dan hanya 300 diantaranya berlutut minum dengan menggunakan tangan dan menghirup air serta meminumnya. Inilah orang yang dipilih oleh Tuhan yaitu 300 orang dari 32.000 pasukan Gideon.

4.    Harus dibarengi dengan kesetiaan
Wahyu 17:14 dijelaskan bahwa kunci dari panggilan dan pilihan Tuhan adalah kesetiaan. Kesetiaan ini dimulai dari diri kita sendiri untuk datang beribadah, berdoa keada Tuhan. Kesetiaan menghasilkan sesuatu yang besar seperti Ishak di saat dia setia dia mendapatkan berkat yang berlipat kali ganda. Jangan melakukannya dengan setengah hati. Orang yang dipanggil, yang dipilih dan setia dijamin oleh Tuhan menjadi umat yang lebih dari pemenang. II Petrus 1:10 berusahalah untuk sungguh-sungguh karena jika kita setia maka kita tidak mudah kecewa, putus asa dan menyalahkan Tuhan karena jika kita setia maka kita akan dikuatkan dan akan tampil menjadi umat yang lebih dari pemenang.

5.    Bekerjalah dengan sungguh-sungguh karena ada upah yang menanti kita.

Responi panggilan Tuhan karena ada sesuatu yang Tuhan sediakan bagi kita.

Tuhan Memberkati

Mengikuti Jalan Tuhan

Pembacaan Firman: Mazmur 37:5-6

“Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepadaNya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.”

Daud adalah seorang raja yang mempunyai segala-galanya, tetapi Ia menyadari bahwa apa yang dimilikinya terbatan, karena itu Ia menyerahkan jalannya kepada Tuhan. Kita pun manusia yang lemah dan terbatas seperti Daud, seringkali tersesat seperti domba yang mengambil jalannya sendiri (Yesaya 53:6). Karena itu serahkanlah jalan kita kepada Tuhan agar kita tidak tersesat. Ia akan bertindak, Ia akan mengambil alih seluruh beban kita.

Siapapun dari kita tidak bebas dari pergumulan hidup. Karena kepada kita, dikaruniakan bukan hanya percaya saja, tetapi juga menderita untuk dia. Seperti halnya pemazmur, seringkali kita berada dalam lembah kekelaman, lembah penderitaan, tetapi disitulah kemuliaan Tuhan akan dinyatakan.
jalan
sumber gambar pixabay.com
Yunus adalah orang yang dipilih Tuhan untuk memberitakan injil kepada Niniwe (Yunus 1:1-17). Tetapi Yunus menolak jalan Tuhan, ia melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan, ia tidak dengar-dengaran kepada Tuhan, ia tidak menyerahkan diri kepada Tuhan dan akibatnya datang angin ribut.

Kalau tidak mau menghadapi angina ribut, serahkanlah jalan kita kepada Tuhan, berjalanlah bersama Tuhan. Kalaupun ada angina ribut, Tuhan akan memproteksi kita, berjalan saja terus karena ada Dia besarta kita. Ikut jalan Tuhan akan membuat kita sejahtera.

Kalau kita ada dijalan Tuhan maka dalam sekejap, Ia bisa memberikan kelimpahan kepada kita, tetapi sebaliknya kalau kita tidak mengikuti jalan Tuhan maka dalam sekejap Ia dapat mengambil semua yang kita miliki. Selama kita ada dijalan Tuhan, selama itulah kita akan dipelihara oleh Tuhan. Jadilah seperti Yosua, kalau kita ingin berhasil, dalam perjalanan hidup kita (Yosua 1:8). Serahkanlah pergumulan kita kepada Tuhan, komitlah dengan Tuhan, jangan meragukan Dia, percayalah Tuhan tidak akan mengecewakan kita.

Unsur mempercayakan diri sepenuhnya kepada Tuhan yang akan membuat Ia bertindak. Pergumulan kita besar, tetapi ada Tuhan yang lebih besar dari pergumulan kita. Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang dan hakmu seperti siang. Tuhan akan memunculkan keberhasilan, kesuksesanm keuntungan dan hal-hal yang besar bagi kita. Karena itu bertahanlah, tetaplah kuat di dalam Tuhan, jangan mundur, jangan kecewa, Dia sudah menyiapkan berkat-berkat untuk kita. Bersama Tuhan kita akan cakap menanggung segala perkara dan bersama dia kita akan melakukan perkara-perkara yang besar.

Tuhan memberkati.

Tuhan Tidak Akan Meninggalkan Engkau

Pembacaan Firman: Ulangan 31:6

Dalam menjalani kehidupan ada saatnya kita merasa bahagia, semua yang kita butuhkan ada, semua sempurna, kita dengan mudah dapat berkata Tuhan engkau Baik tetapi bagaimanapun kalau kita berada dalam kondisi yang sebaliknya, seringkali kita tudak bisa mengatakan Tuhan, engkau baik. Ketika Yosua menjalani tugasnya, Tuhan berkata: “Aku tidak akan meninggalkan engkau”. Hal yang sama yang Tuhan janjikan untuk kehidupan kita bahwa Ia tidak akan meninggalkan kita. Dimasa yang sulit, taka da harapan, datanglah menyembah Tuhan dan hal itu akan membuat Dia tertarik untuk memperhatikan kita Ia mengerti dan peduli dengan perasaan kita.

Tuhan telah memilih Daud, seorang yang berkenan dihatiNya untuk menggantikan Saul sebagai raja (I Samuel 13:14). Tetapi, pada saat Saul telah ditahbiskan Samuel menjadi raja, hidupnya tidak langsung enak. Daud masih harus diproses dan diproses lagi oleh Tuhan. Dia berada dalam pengalaman yang tidak enak, dikejar-kejar oleh Saul untuk dibunuh. Ia sudah berteriak kepada Tuhan, Ia merasa Tuhan sangat jauh (Mazmur 10:1-2). Siang malam Ia berseru kepada Tuhan, tetapi Tuhan menyembunyikan diri (Mazmur 22:1-3).

tangan
sumber gambar pixabay.com
Ketika Allah telah mendapati kita sebagai orang yang berkenan kepadaNya seperti Daud, tidak selamanya kita berada di jalan yang lurus, yang enak. Kadang kita seperti Daud yang tersingkirkan, dikecewakan, diperlakukan tidak adil. Tetapi saat kita ada dalam kondisi seperti itu, berdoalah dan sembah Tuhan karena Ia ada bersama kita, Ia tidak pernah meninggalkan kita. Tuhan melatih Daud melewati berbagai hal dalam hidupnya supaya Ia kuat. Ada saatnya Tuhan melatih kita supaya kuat. Seperti halnya induk rajawali yang mengajar anaknya untuk terbang. Induk rajawali membongkar sarangnya sehingga anak rajawali melompat dan terbang. Tetapi induk rajawali tahu bahwa anaknya belum bisa terbang. Sehingga ia mengangkat dan menggendong mereka. Ada saatnya Tuhan akan membongkar zona kenyamanan kita untuk melatih kita agar kuat. Akan datang masa yang sukar dimana secupak gandum sedinar harga dan 3 cupak jelai sedinar (Wahyu 6:6). Tetapi, dimasa yang sukar, jangan kita berdiam diri, carilah Tuhan.

Ayub punya pengalaman panjang soal sengsara. Kehilangan harta, anak bahkan tubuhnya penuh luka. Walaupun banyak penderitaan yang ia alami, tetapi dengan imannya ia percaya bahwa ia akan timbul seperti emas (Ayub 23:10). Tuhan memulihkan hidup Ayub sehingga Ia hidup berkelimpahan. Ayub mempunyai Iman yang kuat, sehingga penyembahan tidak pernah lepas dari dia. Tuhan berjanji kepada Yesaya bahwa Ia tidak akan melupakan engkau (Yesaya 49:15). Demikian pun saat Yesus terangkat ke sorga Ia menjanjikan Roh Kudus sebagai penolong kepada murid-muridNya. Saat Sadrakh, Mesakh dan Abednego dimasukan ke dalam dapur api yang manas 7 kali lipat, Tuhan ada bersama mereka, sehingga mereka menari-nari dalam api (Daniel 3:25).

Kalau Yosua, Daud, Ayub, Yesaya, Murid-murid Yesus, Daniel dkk berhasil meraih kemenangan, kitapun bisa. Kesulitan, persoalan, tekanan boleh datang dalam hidup kita, tetapi jangan menyalahkan Tuhan. Pandanglah kepada Tuhan dan tetap bersyukur kepadaNya karena Ia tidak akan meninggalkan kita.

Tuhan Memberkati.

Menjadi Tukang Besi dan Tukang Pedang Tuhan

Pembacaan Firman: I Samuel 13:19-22

Pada suatu waktu Alkitab mencatat dalam 1 Samuel 13:1 dimana orang Israel pergi berperang melawan orang Filistin. Persiapan pasukan Israel ada 3000 orang yang terbagi dalam 2 kelompok yaitu 2000 orang bersama Saul dan 1000 orang bersama Yonatan anaknya. Adapun orang Filistin mempunyai persiapan 6000 orang pasukan berkuda, 3000 pasukan kereta dan pasukan yang berjalan kaki yang tidak terhitung banyaknya. Suatu kondisi yang tidak berimbang, tanpa persiapan sehingga membuat bangsa Israel ketakutan dan kocar kacir padahal belum berperang.

Terkadang Tuhan membawa kita di medan pertempuran, medan persoalan yang berat dan kita tidak punya persiapan apa-apa. Tetapi ada suatu kebenaran Friman Allah dalam Ulangan 3:22 yaitu Tuhan Allahmu yang berperang untukmu, menjadi jaminan kita supaya tidak menjadi putus asa menghadapi persoalan hidup. Hal ini menjadi kekuatan bagi Yonatan untuk melumpuhkan kekuatan orang Filistin hanya bersama dengan bujang pembawa senjatanya (I Samuel 14:6) Entah banyak orang atau sedikit, kalau Tuhan bersama kita siapakah lawan kita ?

Orang dunia seringkali menghambat kita untuk maju, tetapi untungnya kita punya Tuhan yang selalu bersama kita. Kepasrahan kita kepada Tuhanlah yang akan membuat kita dapat melihat kebaikan Tuhan. Karena itu tetaplah setia didalam melayani Tuhan, menjadi pilar-pilar untuk menopang pekerjaan Tuhan. Allah ingin kita menjadi tukang besi, tukang pedang tetapi bukan untuk menghancurkan orang lain. Jadilah tukang besi, tukang pedang untuk menyampaikan injil kerajaan Allah. Kepada kita dikaruniakan talenta oleh Tuhan dan Ia ingin kita pakai itu untuk kemuliaanNya. Setiap bakat yang dikaruniakanNya Ia ingin kita gunakan itu untukNya.
tukang besi
sumber gambar pixabay.com
Tuhan memberi kemenangan kepada bangsa Israel melawan Bangsa Filistin. Tahun ini kita percaya akan meraih kemenangan, apapun perangan yang kita akan hadapi. Ia adalah kekuatan kita, benteng hidup kita. Tetaplah percaya akan janji-janji Tuhan sampai seberapa lama kita ada dibumi ini. Karena kemenangan ada ditangan Tuhan.

Ayub adalah orang yang kaya namun suatu waktu Allah mengijinkan ia mengalami pergumulan hidup yang berat. Kekayaannya habis, anaknya meninggal, teman-temannya meninggalkannya dan isterinya menghina dia. Tetapi ia mempunyai daya tahan iman yang kuat. Ia tetap percaya kepada Tuhan dan doa Ayub didengar oleh Tuhan. Hidup Ayub dipulihkan Tuhan, dia diberkati Tuhan luar biasa.

Peperangan kita semakin hari semakin kompleks, semakin berat, karena itu banyaklah berdiam diri di kaki Tuhan, banyaklah berdoa dan Tuhan akan berperang untuk kita (Keluaran 14:14). Dibutuhkan kepasrahan diri untuk tetap bergantung sepenuhnya kepada Tuhan.

 Yesus bertanya sampai 3 kali kepada Simon Petrus apakah engkau mengasihi aku ? (Yohanes 21:15-19) Dengan sedih hati Petrus berkata kepadaNya: “Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: Gembalakanlah Domba-dombaKu.” Tuhan tahu kedalaman hati kita. Ia ingin kita melayaniNya dengan hati yang tulus. Ia tahu kelemahan kita, Ia ingin kita menjadi tukang besi, tukang pedang yang terasah, yang siap dipakai dalam pekerjaan Tuhan. 

Kita adalah orang-orang yang menang bahkan lebih dari pemenang (Roma 8:37). Karena itu jangan takut menghadapi hidup ini. Meskipun kita dalam peperangan, beban yang berat, tetapi kita percaya ada Tuhan yang akan memberikan kekuatan dan kemenangan bagi kita yang percaya kepadaNya. Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai rencana Allah.