Tuhan Tidak Akan Meninggalkan Engkau
Pembacaan Firman: Ulangan 31:6
Dalam menjalani kehidupan ada saatnya kita merasa bahagia, semua yang kita butuhkan ada, semua sempurna, kita dengan mudah dapat berkata Tuhan engkau Baik tetapi bagaimanapun kalau kita berada dalam kondisi yang sebaliknya, seringkali kita tudak bisa mengatakan Tuhan, engkau baik. Ketika Yosua menjalani tugasnya, Tuhan berkata: “Aku tidak akan meninggalkan engkau”. Hal yang sama yang Tuhan janjikan untuk kehidupan kita bahwa Ia tidak akan meninggalkan kita. Dimasa yang sulit, taka da harapan, datanglah menyembah Tuhan dan hal itu akan membuat Dia tertarik untuk memperhatikan kita Ia mengerti dan peduli dengan perasaan kita.
Tuhan telah memilih Daud, seorang yang berkenan dihatiNya untuk menggantikan Saul sebagai raja (I Samuel 13:14). Tetapi, pada saat Saul telah ditahbiskan Samuel menjadi raja, hidupnya tidak langsung enak. Daud masih harus diproses dan diproses lagi oleh Tuhan. Dia berada dalam pengalaman yang tidak enak, dikejar-kejar oleh Saul untuk dibunuh. Ia sudah berteriak kepada Tuhan, Ia merasa Tuhan sangat jauh (Mazmur 10:1-2). Siang malam Ia berseru kepada Tuhan, tetapi Tuhan menyembunyikan diri (Mazmur 22:1-3).
sumber gambar pixabay.com |
Ketika Allah telah mendapati kita sebagai orang yang berkenan kepadaNya seperti Daud, tidak selamanya kita berada di jalan yang lurus, yang enak. Kadang kita seperti Daud yang tersingkirkan, dikecewakan, diperlakukan tidak adil. Tetapi saat kita ada dalam kondisi seperti itu, berdoalah dan sembah Tuhan karena Ia ada bersama kita, Ia tidak pernah meninggalkan kita. Tuhan melatih Daud melewati berbagai hal dalam hidupnya supaya Ia kuat. Ada saatnya Tuhan melatih kita supaya kuat. Seperti halnya induk rajawali yang mengajar anaknya untuk terbang. Induk rajawali membongkar sarangnya sehingga anak rajawali melompat dan terbang. Tetapi induk rajawali tahu bahwa anaknya belum bisa terbang. Sehingga ia mengangkat dan menggendong mereka. Ada saatnya Tuhan akan membongkar zona kenyamanan kita untuk melatih kita agar kuat. Akan datang masa yang sukar dimana secupak gandum sedinar harga dan 3 cupak jelai sedinar (Wahyu 6:6). Tetapi, dimasa yang sukar, jangan kita berdiam diri, carilah Tuhan.
Ayub punya pengalaman panjang soal sengsara. Kehilangan harta, anak bahkan tubuhnya penuh luka. Walaupun banyak penderitaan yang ia alami, tetapi dengan imannya ia percaya bahwa ia akan timbul seperti emas (Ayub 23:10). Tuhan memulihkan hidup Ayub sehingga Ia hidup berkelimpahan. Ayub mempunyai Iman yang kuat, sehingga penyembahan tidak pernah lepas dari dia. Tuhan berjanji kepada Yesaya bahwa Ia tidak akan melupakan engkau (Yesaya 49:15). Demikian pun saat Yesus terangkat ke sorga Ia menjanjikan Roh Kudus sebagai penolong kepada murid-muridNya. Saat Sadrakh, Mesakh dan Abednego dimasukan ke dalam dapur api yang manas 7 kali lipat, Tuhan ada bersama mereka, sehingga mereka menari-nari dalam api (Daniel 3:25).
Kalau Yosua, Daud, Ayub, Yesaya, Murid-murid Yesus, Daniel dkk berhasil meraih kemenangan, kitapun bisa. Kesulitan, persoalan, tekanan boleh datang dalam hidup kita, tetapi jangan menyalahkan Tuhan. Pandanglah kepada Tuhan dan tetap bersyukur kepadaNya karena Ia tidak akan meninggalkan kita.
Tuhan Memberkati.
Thanks, luar biasa.
ReplyDelete