Pemborosan Dimata Tuhan
Pemborosan Dimata Tuhan
Pembacaan Firman (Markus 14:3-9)
Akibat krisis global yang melanda dunia, maka memasuki tahun 2009 pemerintah berusaha untuk melakukan penghematan. Salah satu penghematan yang dilakukan pemerintah yaitu: menganjurkan setiap pejabat untuk menggunakan produk dalam negeri. Karena dengan menggunakan produk dalam negeri, pemerintah berharap para pejabat diinstansinya tidak melakukan pemborosan. Pemborosan adalah suatu hal yang merugikan, hal tersebut nantinya mengarah pada lebih besar pasak daripada tiang, artinya lebih besar pengeluaran dari pendapatan.
Dalam injil Markus 14:3-4: Yesus Kristus mengajarkan sesuatu hal yang indah mengenai pemborosan yang berkenan kepada Tuhan. Dimana Ia ingin mengajarkan setiap orang percaya untuk mau memboroskan sesuatu bagi Tuhan. Seperti yang dilakukan oleh Maria yang datang mengurapi Yesus dengan minyak narwastu murni yang mahal harganya (Yohanes 12:2-3). Minyak narwastu adalah minyak yang paling mahal, murni dan nilainya paling tinggi melebihi minyak yang lain. Maria melakukan hal yang indah untuk Tuhan.
Apa yang dilakukan oleh Maria tidak dimengerti oleh murid-murid Yesus, karena pada saat itu murid-murid tersebut menjadi gusar dan memarahi Maria. Murid-murid yang dipelopori oleh Yudas Iskariot beralasan minyak yang harganya 300 lebih dinar Cuma dibuang dengan percuma. Menurut Yudas Iskariot uang tersebut dapat diberikan kepada orang-orang miskin. Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena Ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya (Yohanes 12:6). Murid-murid tidak mengetahui apa yang dilakukan Maria kepada Yesus menandakan bahwa kematiannya sudah dekat. Apa yang dilakukan maria sebagai persiapan untuk penguburan Yesus (Markus 14:8).
sumber gambar: pixabay.com |
Diusia 33 setengah tahun, Yesus sudah menyelesaikan tugasnya untuk menyelamatkan manusia yaitu dengan jalan mengorbankan dirinya mati di kayu salib menebus dosa umat manusia. Meskipun secara manusia Ia tidak mau menerima kematian itu. Apa yang dilakukan oleh Maria merupakan suatu pemborosan, karena upah 300 hari yang ada pada Maria diberikan kepada Yesus (1 dinar = upah 1 hari orang bekerja, 300 hari = 300 dinar lebih). Maria melakukan suatu pemborosan, tetapi di mata Allah apa yang dilakukannya menyenangkan hati Tuhan. Pemborosan bagi Allah sangat dipuji. Ketika memberi waktu untuk Tuhan untuk berdoa, melayani, berkorban, dll. Ketika kita melakukan pemborosan untuk Tuhan, itu merupakan hal yang baik dan menyenangkan hati Tuhan.
Maria telah memberikan teladan kepada kita sebagai Gereja Tuhan untuk memboroskan apa yang kita miliki untuk Tuhan. Walaupun orang lain tidak setuju dengan apa yang kita lakukan untuk Tuhan. Tetapi kita harus dengar suara Tuhan yang mengatakan Dia mengingat kita. Setiap kali kita melakukan sesuatu untuk Tuhan, maka kita dicatat oleh Dia. Tuhan selalu mengingat kita dan tidak melupakan apa yang sudah kita lakukan untuk Dia. Manusia bisa melupakan apa yang kita buat, tetapi Tuhan tidak pernah melupakan kita. Setialah beribadah, berdoa, memberi, melayani, dll. Karena Tuhan mengingat apa yang kita lakukan untuk Dia. Yesus telah memboroskan diri-Nya untuk kita. Dia telah mengosongkan dirinya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia (Filipi 2:6-8). Dalam keadaan sebagai manusia, Dia telah merendahkan Dirin-Nya dan taat sampai mati di kayu salib, karena Ia mengasihi kita.
Marilah kita memboroskan hidup ini, dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan hati Tuhan. Jangan ketinggalan untuk berdoa, melayani, beribadah, dll karena kita melakukan itu untuk Tuhan. Janji firman-Nya dalam Yesaya 46:4 sampai masa tuamu Aku Yesus Tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu. Kita terus lakukan apa saja untuk Tuhan dengan cara memboroskan apa yang kita miliki untuk kemuliaan Tuhan.
0 comments: